• Izinkan Aku Merindukanmu, yaara...



    Mencintaiku mungkin sebuah kesalahan. Kesalahan bagimu dan bagi banyak orang yang tidak merestui. Karena bagimu, aku hanyalah pelarian disaat engkau kesepian, disaat engkau ditinggal pergi oleh orang yang engkau anggap lebih baik dari aku.

    Aku sadar, aku memang tak pantas untuk kau sayangi, kau cintai apalagi menjadi milikmu. Itu hanyalah mimpiku yang terlalu tinggi. Mimpi mendapatkan berlian, tapi apa daya orang lemah yang tak punya apa-apa.

    Ya, aku tak punya apa-apa. Tapi aku punya hati. Hati yang tulus mencintai. Meski yang ku cintai tak mungkin ku miliki.

    Salahkah aku bila harus mencintai orang yang tak mencintaiku? Salahkah aku bila merindukan orang yang tidak pernah menganggap aku ada, apalagi memikirkan ku?

    Bagimu, semua ini adalah kesalahan. Tapi bagiku, hati ini tulus mencintaimu. Aku tak meminta apapun untuk kau perbuat padaku, karena aku sadar, yang ku minta adalah mukjizat bagimu.

    Bila kau  tak menginginkanku memilikimu, izinkan aku merindukan. Izinkan aku mencintaimu dalam diam ku. Izinkan aku memanggil namamu.

    Apakah kau mendengar suaraku? Aku menangis!
    Apakah kau pernah bertanya, kenapa aku menangis?

    Dalam diam ku, aku merindukan dengan  tangisan. Aku menangisi kebodohan ku. Kebodohan mencintai orang yang tak mencintaiku.

    Pantaskah aku memanggilmu 'sayang'? Disaat engkau telah bahagia bersama yang lain. Bersama orang yang kau sayangi.

    Aku sadar, cinta ini bertepuk sebelah tangan. Tapi aku ingin terus melakukan ini. Aku ingin terus merindukanmu. Dalam tidurku, aku ingin selalu kau datang dalam mimpiku. Membelai rambutku yang tak beraturan ini dan memanjakan ku seperti dia yang kau sayangi.

    Aku ingin  dalam mimpiku, semua yang aku impikan menjadi nyata. Walaupun itu hanya mimpi.

    Rindu ini terus menghantuiku. Bahkan saat fajar merebut malam ku yang indah bersama  semua mimpi-mimpiku, aku merasakan  bumi berhenti berputar.

    Bagaimana bisa semua ini terjadi? Hanya aku dan Tuhanku yang tau.

    Aku tak sabar menanti senja tiba. Bukan untuk menikmati keindahannya, karena bagiku senja akan selalu ada. Tapi aku merasa bahagia, senja akan berlalu disambut malam yang selalu ku impikan.

    Saat malam itu tiba, aku takut. Takut mimpi indah tentang dirimu tidak akan aku rasakan. Aku merana bila itu terjadi. Dan Aku memanggil namamu disetiap malamku, berharap engkau datang menemani tidurku.

    Aku menantimu. Disini, dengan cinta. Didalam gubuk ini dengan ketulusan. Izinkan aku merindukanmu, dalam setiap hembusan nafasku.

    Kamu adalah do'aku. Kau adalah kedamaian bagiku. Berpalinglah, lihat ketulusan hatiku. Aku mencintai.

    Izinkan aku merindukan, yaara....


  • You might also like

    2 komentar:

    Tinggalkan kesan Anda

@tuisulat. Diberdayakan oleh Blogger.